Cara Meningkatkan / Merangsang
Minat Baca Anak.
Membaca merupakan kegiatan yang produktif
untuk dilakukan, mengingat membaca begitu penting untuk dilaksanakan
dalam kehidupan manusia. Banyak manfaat yang dapat diambil dari kegiatan
membaca dengan demikian mengingatkan akan pentingnya kegiatan
membaca sebagai upaya yang sangat bermanfaat bila anak-anak sejak dini sudah
diajari untuk membaca, agar nantinya dapat terbiasa, namun perlu diingat orang
tua dalaam melaksanakannya untuk tetap memperhatikan perkembangan dari anak,
sehingga tidak terdapat unsur pemaksaan dalam penanamannya. Minat membaca
pertama kali harus ditanamkan melalui pendidikan dan kebiasaan keluarga.
Membaca adalah proses untuk memperoleh
pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata. Menurut Juel (1988)
mengartikan bahwa membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti
kata dalam kalimat dan struktur bacaan. Hasil akhir dari proses membaca adalah
seseorang mampu membuat intisari dari bacaan. Berdasar pendapat di atas maka
dapat disimpulkan bahwa minat membaca adalah kekuatan yang mendorong anak untuk
memperhatikan, merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga
mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. Aspek minat
membaca meliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan
manfaat membaca.
Minat membaca perlu ditanamkan dan ditumbuhkan
sejak anak tetapi hal ini semua tidak dapat terlepas dari peran orang tua dalam
menumbuhkan minat baca anak. Pentingnya pedidikan keluarga merupakan
konsekuwensi rasa tanggung jawab orang tua terhadap anaknya, didalam keluarga
anak mulai mengenal hidupnya hal ini perlu disadari bahwa anak dilahirkan dalam
lingkungan keluarga tumbuh dan berkembangnya hingga anak melepaskan diri dari
keluarga oleh karena itu begitu besarnya pengaruh orang tua terhadap anaknya
maka dalam hal ini merangsang minat baca anak – anak sebagai upaya
untuk melatih membaca sejak dini.
Pada dasarnya setiap bayi yang dilahirkan di dunia
memiliki potensi yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, dan setiap
anak mampu memaksimalkan potensinya dengan cara yang sangat personal tetapi ini
semua memerlukan perhatian agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang
secara baik. Penanaman membaca sejak dini sebagai wujud investasi agar
anak menjadikan anak untuk lebih baik adalah idaman setiap orang tua ,
anak ibarat setangkai bunga akan tumbuh secara sempurna jika di
tanam pada tempat yang tepat, terawat dengan baik dan penuh kasih sayang
begitu pula anak akan dapat tumbuh dan berkembang secara baik apabila
diberi perhatian dari orang tua .
Apakah metode yang dipakai
menggunakan kekerasan?
Cara orang tua dalam mendidik anaknya merupakan
factor yang menentukan bagi keberhasilan proses belajarnya sebab Dalam
proses pengajaaran setidaknya, tidak menggunakan unsur pemaksaan dan
kekerasan hal ini dapat mengakibatkan anak- anak akan
enggan untuk belajar dan akan benci terhadap bacaan. Dalam mengajarinya
orang tua dapat menggunkan cara yang dinilai edukatif misalnya sambil bermain
anak diajari membaca ini akan lebih baik dan lebih menyenangkan.
Mendidik anak terlalu keras, memaksa anak untuk
belajar dan tanpa memperhatikan faktor-faktor yang ada adalah cara mendidik
anak yang salah hal ini dapat menjadikan anak malah ketakutan
disebabkan tekanan tersebut. Orang tua harus mengetahui kapan anak
waktunya dididik dengan kekerasan dan kapan waktunya dididik dengan
lamah lembut dan penuh kasih sayang. Di era perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin maju dan berkembang pesat
sehingga adanya perkembangan dan kemajuan tersebut
menimbulkan dampak bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, baik
segi positif maupun negatif. Misalnya kita akan mengajarai tentang huruf lepas
contohnya huruf” B” huruf yang memiliki dua perut besar, berbeda lagi dengan
huruf “D” yang memiliki satu perut ini hanya contoh tentunya orang tua untuk
lebih kreatif dalam mengajarkannya membaca agar anak mudah memahaminya. Akan
tetapi usaha yang dilakukan tidak barhenti sampai disini ada faktor lain yang
cukup berperan Lalu adakah sumber penunjang di rumah?
Saat ini hampir setiap rumah memiliki
bacaan baik di peroleh melalui pinjam maupun milik sendiri, oleh karena
itu sejatinya untuk menumbuh kembangkan minat membaca ini tidak
dapat terlepas dari tersedianya bahan bacaan dirumah seperti buku, Koran,
majalah, komik. Minat membaca tidak tumbuh secara otomatis hal ini
perlu dirangsang agar dapat tumbuh secara baik. Minat belajar anak sangat
penting dalam proses pembelajaran dari dalam minat memiliki
pengaruah cukup besar dalam belajarnya. aktivitas membaca akan dilakukan oleh
anak atau tidak sangat ditentukan oleh minat anak terhadap aktivitas tersebut.
Di sini nampak bahwa minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan
suatu aktivitas.
Secara umum minat dapat diartikan sebagai suatu
kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba
aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan sebagai sikap
positif anak terhadap aspek-aspek lingkungan. Ada juga yang mengartikan minat
sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menikmati suatu
aktivitas disertai dengan rasa senang Membaca akan dapat menarik apabila orang
tua memahami minat anaknya apabila diliat dari tersedianya sumber bacaan di
rumah, .merangsang minat baca anak sebagai bentuk yang memiliki filter
berfikir yang baik dengan demikian anak tidak mudah terbawa oleh arus
yang tidak jelas lalu yang menjadi pertanyaan adakah buku bacaan yang
sesuia kebutuan anak-anak ? dengan tersedianya buku bacaan khusus
yang sesuai dengan minat anak maka ini akan mempermudah anak dalam
belajarnya dan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap
perkembangannya.
Minat membaca perlu ditanamkan dan ditumbuhkan
sejak anak masih kecil sebab minat membaca pada anak tidak akan terbentuk
dengan sendirinya, tetapi sangat dipengaruhi oleh stimulus yang diperoleh dari
lingkungan tempatnya berinteraksi anak tersebut. Keluarga merupakan lingkungan
paling awal dan dominan dalam menanamkan, menumbuhkan dan membina minat membaca
anak. Orang tua perlu menanamkan kesadaran akan pentingnya membaca dalam
kehidupan manusia untuk itu orang tua dapat menjadikan dirinya teladan bagi
anaknya hal ini agar ada keterkaitan antara penanaman membaca hal ini untuk
menatap masa depan yang lebih baik.
Membaca untuk anak usia prasekolah memiliki
segudang manfaat. Minat baca anak sudah bisa dikembangkan sejak ia masih di
usia kandungan. Lalu bagaimana dengan usia prasekolah? Dalam pemaparan mengenai
kebaikan menumbuhkan minat baca pada anak beberapa waktu lalu di The Cone, FX,
Jakarta, Sani B. Hermawan, Psi, Direktur Lembaga Daya Insani mengatakan bahwa
usia anak prasekolah butuh trik sedikit berbeda ketimbang usia anak sekolah.
"Untuk usia anak sekolah, lebih baik diberikan cerita yang tokohnya itu
asli. Kalau anak-anak usia prasekolah, tak masalah berupa dongeng atau cerita
rakyat," jelasnya. Sani juga membagi tips cara merangsang minat baca anak
usia prasekolah, yakni:
1. Bacakan
cerita kepada anak dan minta ia untuk menceritakan kembali. Hal ini bisa
membantunya berlatih mengambil hal-hal penting dari sebuah hal. Ini penting
untuk melatih daya tangkapnya. Saat menceritakan ulang, ajak ia untuk melihat
gambar dari buku cerita itu supaya bisa melatih daya imajinasinya saat mencoba
menceritakan ulang.
2. Upayakan
cerita yang dibawakan cukup singkat, menarik, serta memiliki gambar dan warna
yang mencolok.
3. Jadikan
buku sebagai hadiah (reward) atas hal-hal yang baik yang dilakukan
oleh anak.
Pada jaman sekarang
ini jika kita jalan-jalan ke toko buku, banyak sekali buku-buku baru yang
terbit. Bahkan, beberapa ada yang ditulis oleh anak-anak usia sekolah! Hebat
sekali, mereka. Jaman saya masih sekolah tidak pernah terpikirkan untuk menulis
dan menerbitkan buku. Yang menulis dan menerbitkan buku adalah sastrawan atau
politikus. Mungkin hal ini juga didorong oleh kampanye Gemar Membaca, terutama
pada anak-anak yang pada akhirnya mendorong tumbuhnya penulis-penulis cilik
yang karyanya sangat pas untuk segmen anak-anak usia sekolah.
Walaupun demikian,
masih banyak anak-anak yang lebih senang menghabiskan waktunya bermain game di
depan komputer. Memang harus kita akui, teknologi kini telah mengubah gaya
hidup bahkan hingga ke level anak-anak. Anak-anak lebih suka menonton televisi,
film, atau bahkan menghabiskan waktunya di dalam kamar depan komputer untuk
menyelesaikan level terakhir melawan musuh yang paling jahat dalam game
tersebut. Padahal, kegiatan-kegiatan tersebut dapat membatasi imajinasi anak.
Anak tidak perlu lagi membayangkan dan menggunakan imajinasinya karena hasil
kreatif telah terpampang jelas dalam televisi dan game komputer. Sebaliknya,
dengan membaca, imajinasi anak bekerja untuk menterjemahkan kata-kata ke dalam
gambar-gambar di otaknya. Imajinasi dapat berkembang dengan luas melalui
membaca ketimbang hanya melihat gambar yang sudah jadi di televisi.
Selain
mengembangkan imajinasi anak, membaca juga dapat menambah pegetahuan. Kalimat
“Buku adalah Sumber Ilmu” bukanlah omong kosong belaka. Kita para orangtua juga
pasti mengakui dan merasakan hal itu. Banyak hal-hal kecil yang kita bisa
ketahui dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari ternyata diperoleh melalui
membaca. Jika kita sudah paham dan tahu pasti besarnya manfaat membaca, yuk,
kita wariskan ke anak-anak kita! Caranya:
- Contoh. Anak-anak harus kita
beri contoh. Jika orang dewasa disekitarnya tidak menunjukkan kesenangan
pada buku dan kegiatan membaca, kecil kemungkinannya anak-anak akan
menyukai buku dan kegiatan membaca.
- Sediakan buku-buku yang menarik
bagi anak Anda. Hal ini tentu sesuai dengan usianya. Pada usia dini,
sediakan buku-buku dengan gambar dan warna yang menarik. Sementara pada
usia sekolah, sediakan novel-novel mini dengan cerita yang menarik dan
lucu.
- Luangkan waktu membaca bersama
anak. Lamanya waktu dapat divariasikan sesuai dengan usia anak. Untuk
anak-anak usia 1-3 tahun, luangkan waktu sekita 15-20 menit untuk membaca
bersama anak. Sedangkan pada anak-anak usia 4-6 tahun, Anda bisa
meluangkan sekitar 30 menit untuk membaca bersama anak. Mengapa
berbeda-beda? Hal ini karena, semakin muda usia anak, semakin pendek
rentang perhatiannya. Jadi, jika anak usia 1-3 tahun dipaksa untuk membaca
lebih lama, ia akan mudah bosan dan akhirnya menganggap bahwa kegiatan
membaca tidak menyenangkan.
- Tanamkan bahwa dengan mambaca
anak jadi lebih tahu. Untuk anak-anak yang belum bisa baca, Anda bisa
menempelkan label nama-nama benda pada benda-benda yang ada disekitar
Anda. Misalnya Anda menempelkan label Lemari pada lemari pakaian, lalu
minta anak untuk membacanya. Setelah anak melihat lebel dan ‘membacanya’
bersama Anda, katakan bahwa sekarang dia tahu cara membaca lemari . Jangan
lupa beri pujian. Sedangkan pada anak-anak yang lebih dewasa, Anda bisa
merujuk pada ensiklopedia atau browsing internet untuk mencari artikel
atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul darinya. Misalnya anak bertanya,
mengapa langit berwarna biru. Anda mungkin sudah tahu jawabannya, tapi
luangkan sedikit waktu Anda untuk mengajaknya mencari jawabannya di dalam
ensiklopedia. Hal ini sekaligus mengenalkan anak bahwa ada buku lain
selain buku cerita, dan juga bahwa buku adalah gudangnya ilmu.
- Seorang ahli pernah memberikan
triknya saat merangsang anaknya untuk mau membaca, dan saya ingin membagi
trik itu dengan Anda. Saat beliau membacakan cerita pada anaknya yang
berusia sekolah, ia tidak menyelesaikan cerita itu. Ia meminta anaknya
sendiri yang membacanya sampai selesai. Katanya,”Kalau kamu ingin tahu
akhir ceritanya, bacalah.” Memang agak menjengkelkan ‘digantung’ seperti
itu. Namun trik itu berhasil dan dapat mendorong anak untuk membaca dan
menyelesaikan cerita itu. Lama-kelamaan, minatnya terhadap kegiatan
membaca dapat tumbuh.
- Cara lain adalah, meminta anak
untuk menyelesaikan ceritanya sendiri. Setalah itu, ia dapat membandingkan
akhir cerita yang dibuatnya dengan akhir cerita dari buku. Lebih seru yang
mana? Sebagai orangtua memang kita harus kreatif dalam mendidik anak.
Dengan demikian, anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Sungguh mengherankan mendengarkan kaum muslimin
mengatakan bahwa mereka bosan membaca! Padahal membaca adalah salah satu hobi
terbaik yang dimiliki oleh seseorang. Namun sungguh menyedihkan ketika
mengetahui bahwa kebanyakan dari kita tidaklah diperkenalkan dengan buku-buku
yang menakjubkan dunia. Ini adalah beberapa alasan bagi kita untuk memulai
kebiasaan ini… sebelum kamu tertinggal di belakang dalam segala hal.
1.
Membaca merupakan proses mental
secara aktif.
Tidak
seperti duduk di depan sebuah kotak idiot (TV, Plasystation, dll), membaca
membuat kamu menggunakan otak kamu. Ketika membaca, kamu akan dipaksa untuk
memikirkan banyak hal yang kamu belum mengetahuinya. Dalam proses ini, kamu
akan menggunakan sel abu-abu otak kamu untuk berfikir dan menjadi semakin
pintar.
2.
Membaca akan
meningkatkan kosakata.
Kita dapat
belajar bagaimana mengira suatu makna dari suatu kata (yang belum kamu ketahui)
dengan membaca konteks dari kata-kata lainnya di sebuah kalimat. Buku, terutama
yang menantang, akan menampakkan kepada kamu begitu banyak kata yang mungkin
sebaliknya belum kamu ketahui.
3.
Membaca akan meningkatkan
konsentrasi dan fokus.
kamu perlu
untuk bisa fokus terhadap buku yang sedang kamu baca untuk waktu yang cukup
lama. Tidak seperti majalah, internet atau email yang hanya berisi potongan
kecil informasi, buku akan menceritakan keseluruhan cerita. Oleh sebab kamu
perlu berkonsentrasi untuk membaca. Seperti otot, kamu akan menjadi lebih baik
di dalam berkonsentrasi.
4.
Membangun
kepercayaan diri.
Semakin
banyak yang kamu baca, semakin banyak pengetahuan yang kamu dapatkan. Dengan
bertambahnya pengetahuan, akan semakin membangun kepercayaan diri. Jadi hal ini
merupakan reaksi berantai. Karena kamu adalah seorang pembaca yang baik,
orang-orang akan mencari kamu untuk mencari suatu jawaban. Perasaan kamu terhadap
diri kamu sendiri akan semakin baik. [Namun ingat, ikhlas tetap merupakan jalan
untuk mencapai kesuksesan, dan berhati-hatilah dari sikap merasa bangga diri.
Bersyukurlah selalu kepada Allah atas secuil pengetahuan yang kamu
miliki].
5.
Meningkatkan
memori.
Banyak
penelitian yang menunjukkan bahwa jika kamu tidak menggunakan memori kamu, kamu
bisa kehilangannya. Teka-teki silang adalah salah satu contoh permainan kata
yang dapat mencegah penyakit Alzheimer. Membaca, walaupun bukan sebuah
permainan, akan membantu kamu meregangkan “otot” memori kamu dengan cara yang
sama. Membaca itu memerlukan ingatan terhadap detail, fakta dan gambar pada
suatu literatur, alur, tema atau karakter cerita.
6.
Meningkatkan
kedisplinan.
Mencari
waktu untuk membaca adalah sesuatu yang kita sudah mengetahuinya untuk
dilakukan. Namun, siapa yang membuat jadwal untuk membaca buku setiap harinya?
Hanya sedikit sekali. Karena itulah, menambahkan aktivitas membaca buku ke
dalam jadwal harian kamu dan berpegang dengan jadwal tersebut akan meningkatkan
kedisiplinan.
7.
Meningkatkan
kretivitas.
Membaca
tentang keanekaragaman kehidupan dan membuka diri kamu terhadap ide dan
informasi baru akan membantu perkembangan sisi kreatif otak kamu, karena otak
kamu akan menyerap inovasi tersebut ke dalam proses berfikir kamu.
8.
Mengurangi
kebosanan.
Salah satu
kebiasaan yang saya miliki adalah, apabila saya merasa bosan, maka saya akan
mengambil buku dan mulai membacanya. Apa yang saya temukan dengan berpegang
kepada kebiasaan ini adalah, saya menjadi semakin tertarik dengan suatu bahasan
buku dan saya sudah tidak bosan lagi. Maksud saya, jika kamu merasa bosan, kamu
akan merasa lebih baik dengan membaca buku yang bagus, bukan? Jika kamu ingin
memecahkan rasa malas yang monoton, dan kehidupan yang tidak kreatif dan
membosankan, maka pergi dan ambillah satu buku yang menarik. Bukalah
halaman-halamannya dan jelajahi dunia baru yang penuh dengan informasi dan
kecerdasan.
Seorang penumpang
marah-marah, lalu turun dari angkot gara-gara angkutan yang ditumpanginya itu
salah jurusan. Di lain kesempatan, ada juga orang yang tersesat di jalanan
Jakarta gara-gara-gara gak bisa membaca nama-nama jalan. Itu hanya sebagian
kecil akibat kita malas dan gak bisa membaca.
Memang menyedihkan
melihat kenyataan kalau minat baca masyarakat Indonesia jauh tertinggal
dibandingkan negara-negara tetangga. Berapa banyak dari kita meluangkan sedikit
waktu dalam sehari untuk sekedar membaca? Membaca apa saja. Membaca koran,
membaca buku, membaca catatan pelajaran, membaca bungkus cabe, membaca
selebaran iklan, membaca buletin, atau apa saja. Juga membaca Al Qur’an kitab
suci kita yang mulia. Namun semua seperti terlupakan dengan dalih kesibukan dan
sejuta alasan.
Sebenarnya, tradisi
membaca adalah tradisi Islam loh. Tidak percaya? Ingat gak, apa wahyu
pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw? Jawabnya tentu saja:
Surat Al ‘Alaq : 1-5. Dikisahkan dengan dramatis, ketika Muhammad sedang berkhalwat
di Gua Hira, datanglah seorang lelaki tak dikenal (yang kemudian diketahui
bernama Malaikat Jibril). Tiba-tiba lelaki itu mendekapnya dan berkata: “Bacalah!”.
Muhammad yang ummiy (tidak bisa baca tulis) tentu saja bingung, apa yang
harus ia baca. Kejadian ini berulang beberapa kali sampai Muhammad dibayangi
ketakutan, kecemasan dan kelelahan. Jibril pun akhirnya mengajarkan Muhammad
bacaan itu sampai selesai.
- Bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu Yang menciptakan,
- Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah.
- Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah,
- Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam
- Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya.
Ayat di atas
membuktikan kalau membaca pun perintah agama dan jika dilakukan akan mendapat
pahala. Mbak Helvy Tiana Rosa pernah berkata bahwa buku yang baik adalah
buku yang dapat menggerakkan hati, pikiran dan langkah kita menuju cahaya.
Demikianlah, begitu banyak manfaat dari membaca. Seseorang bisa berkeliling
dunia hanya dengan membaca. Meskipun jasadnya tidak benar-benar pergi ke luar
negeri, tetapi dengan membaca sesorang seolah berada di suatu tempat yang ingin
ia kunjungi. Membaca akan meluaskan wawasan dan pengetahuan. Membaca akan
membuat sehat pikiran dan perasaan. Namun, membaca pun tidak selalu harus dari
buku loh. Membaca tanda-tanda alam, membaca keadaan, membaca sifat dan
kelakuan, dll. Membaca kehidupan, demikian kita menyebutnya. Orang bijak pernah
berkata, jika makan dapat membuat seseorang kenyang, maka membaca akan
membuat seseorang menjadi lebih bijaksana. Tuh, kaan.. Jadi, masihkah kita
malas membaca?
Membaca buku,
koran, majalah atau dari media yang lain, akan melatih otak kita untuk
memusatkan pikiran. Otak kita diajak untuk memperhatikan kata demi kata yang
ada pada teks tersebut. Karena kalau kita kehilangan bebeapa kata saja, bisa
jadi kita tidak akan bisa menangkap keseluruhan maksud dari kalimat yang ada.
Kalimat-kalimat yang menarik akan merangsang saraf otak kita untuk bekerja dan
mengamati hal menarik tersebut. Ada penelitian yang membuktikan bahwa membaca
buku bisa mencegah kita dari penyakit pikun. Mungkin karena kita selalu diajak
berpikir ketika kita membaca, sehingga otak kita bisa tetap aktif.
Dr. Aidah bin
Abdullah al-Qarni, dalam bukunya, “La Tahzan” mengungkapkan tentang banyaknya
manfaat membaca, yaitu di antaranya sebagai berikut :
- Membaca menghilangkan kecemasan
dan kegundahan.
- Ketika sibuk membaca, seseorang
terhalang masuk ke dalam kebodohan.
- Kebiasaan membaca membuat orang
terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak
mau bekerja.
- Dengan sering membaca, orang
bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
- Membaca membantu mengembangkan
pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
- Membaca meningkatkan
pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
- Dengan membaca, orang
mengambil manfaat dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana dan
pemahaman para sarjana.
- Dengan sering membaca, orang
mengembangkan kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses ilmu
pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan
aplikasinya dalam hidup.
- Membaca membantu seseorang
untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya
agar tidak sia-sia.
- Dengan sering membaca, orang
bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model
kalimat; lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk
menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi
baris” (memahami apa yang tersirat).
Tak ada yang lebih penting dalam kesuksesan akademik
seseorang melainkan menjadi pembaca yang baik. Orang tua mengenal anak-anak
mereka dengan baik dan dapat menyediakan waktu dan perhatian yang akan
membimbing mereka berhasil dalam membaca. Berikut ini daftar cara-cara untuk
membantu anak anda menjadi pembaca yang lebih efektif.
1.
Sediakan waktu
luang untuk membacakan buku untuk anak anda setiap hari. Penelitian
mengungkapkan bahwa dengan membacakan dengan suara lantang secara rutin kepada
anak-anak akan menghasilkan perkembangan yang signifikan pada pemahaman
membaca, kosa kata, dan pemenggalan kata. Baik anak anda dalam usia belum
sekolah maupun yang sudah, hal itu akan membuat mereka berkeinginan untuk
membaca dengan sendirinya.
- Kelilingi anak-anak anda dengan
berbagai buku bacaan. Anak-anak yang memiliki berbagai macam jenis bacaan
di rumahnya mendapatkan nilai lebih tinggi pada standarisasi tes. Bujuklah
anak anda untuk membaca dengan mengoleksi buku-buku
- bacaan yang menarik dan majalah
yang sesuai dengan umur mereka. Letakan buku bacaan di mobil, kamar mandi,
tempat tidur, ruang keluarga, dan bahkan di ruang TV.
- Buatlah waktu membaca bersama
keluarga Sediakan waktu setiap hari 15 sampai 30 menit untuk seluruh anggota
keluarga membaca bersama-sama dengan tenang. Dengan melihat anda membaca
akan membuat anak anda akan ikut membaca. Hanya dengan berlatih 15 menit
setiap hari cukup untuk meningkatkan minat baca mereka.
- Berikan dukungan pada berbagai
aktivitas membaca mereka Jadikan membaca sebagai bagian dari kehidupan
anak anda. Biarkan mereka membaca menu, rambu jalanan, petunjuk pada
mainan, ramalan cuaca, acara TV, dan semua informasi praktis harian. Dan
juga, pastikan mereka selalu memiliki bacaan untuk waktu luang mereka
ketika sedang menunggu giliran saat pergi ke dokter, atau saat sedang di
dalam mobil.
- Biasakan Pergi ke Perpustakaan
Ajak anak anda agar lebih banyak membaca dengan membawa mereka pergi ke
perpustakaan setiap beberapa minggu untuk mendapatkan buku bacaan yang
baru. Perpustakaan biasanya menyediakan program membaca untuk anak-anak
segala usia dan mengembangkan minat membaca mereka.
- Ikuti terus perkembangan
membaca anak anda Cari tahu kemampuan membaca yang bagaimana untuk setiap
level kelas. Kurikulum sekolah akan memberikan informasi tentang ini.
Ikuti terus perkembangan mereka mendapatkan kemampuan dasar membaca
melalui raport mereka.
- Apakah mereka ada masalah dalam
membaca Para guru tidak selalu mengetahui masalah membaca pada anak-anak
sampai mereka serius bermasalah. Cari tahu apakah anak anda dapat
melafalkan kata-kata, mengetahui kata-kata yang dilihatnya, menggunakan
susunan kalimat untuk mengidentifikasi kata-kata yang tidak diketahui, dan
mengetahui sepenuhnya apa yang mereka baca.
- Mencari pertolongan secepatnya
jika ada masalah dalam membaca Masalah dalam membaca tidak dapat hilang
begitu saja seiring berlalunya waktu. Semakin cepat anak-anak mendapat
bantuan, semakin cepat mereka menjadi pembaca yang baik. Pastikan anak
anda mendapatkan bantuan dari guru-guru mereka, pembimbing, atau pusat
pembelajaran secepatnya jika anda tahu anak anda mengalami masalah dalam
membaca.
- Pakailah cara yang bervariasi
untuk membantu anak anda Untuk membantu anak dalam mengembangkan kemampuan
membaca mereka, gunakan berbagai buku pedoman, program komputer, tape, dan
materi-materi lain yang tersedia di toko. Permaianan merupakan pilihan
yang baik karena dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan mereka
sambil bergembira.
- Perlihatkan antusias anda saat
anak membaca Reaksi anda memiliki pengaruh yang besar pada seberapa keras
mereka berusaha untuk menjadi pembaca yang baik. Pastikan anda memberikan
pujian yang tulus untuk usaha keras mereka.
Dengan buku kita
akan belajar pengalaman hidup seorang bintang , tokoh terkenal atau artist
melalui buku biografinya, kita akan disajikan rentetan perjalanan hidup sang
tokoh suka duka, dimulai dari masa kecil hingga masa dewasa, bagaimana meraih
prestasi yang dia capai dan lika liku hidup lainnya. Tentunya dengan belajar
dari kisah hidup seorang tokoh terkenal kita akan semakin memahami realita
didunia, belajar dari kesalahan tokoh tersebut, mengambil hikmah dan mengambil
ilmu sang tokoh untuk diterapkan didunia kita. Selain itu buku juga bisa
menjadi sumber inspirasi kita, mendorong kita untuk berkarya setelah dipicu
dengan isi buku tersebut, lebih berkreasi dan inovatif dalam melakukan suatu
tindakan.
Manfaat lainnya,
buku bisa menjadi inspirasi juga agar kita menyukai dunia tulis menulis.
Semisal setelah membaca buku Sejarah atau Dongeng, kita berkeinginan untuk
membuat Novel yang terinspirasi dari buku tersebut. Bila kita ingin membuat
Novel yang baik tentunya harus belajar menulis kan, disinilah kita akhirnya
mencoba hal baru, belajar hal baru, mengembangkan dan menerapkan hal baru ini.
Hidup kita menjadi tidak sia-sia karena setiap mampu diisi dengan berkarya dan
berkarya. Dari Novel pula bisa kita kembangkan menjadi sebuah komik atau film,
atau bisa dijadikan drama opera yang menarik dan bila kita berhasil mengembangkannya
,sekali lagi kita telah berhasil mencoba hal baru, hidup lebih berwarna dan
tidak monoton.
Kembali ke Buku
lagi, disisi lain dengan terus eksisnya buku yang diparalel dengan budaya gemar
membaca maka industry percetakan dan penerbitan pun akan terus berputar dan
bangkit tumbuh bersama, makin banyak penulis-penulis handal yang berkarya dan
karyanya bisa popular ke luar negeri serta diadaptasi menjadi sebuah film yang
menarik. Mungkin juga dengan adanya gemar membaca aksi kekerasaran antar pelajar
atau masyarakat bisa direduksi karena masyarakat semakin pintar dan
kritis..Buku juga bisa digunakan sebagai media tempat curahan semua pemikiran
kita dan pandangan kita terhadap suatu hal, media menyampaikan ide dan gagasan
kita, serta tempat mengekspresikan segala hal yang ada dipikiran, bila semuanya
bisa ditumpahkan menjadi bentuk tulisan atau buku bukankah akan melegakan,
disamping itu juga bisa bermanfaat bagi orang lain yang membacanya. Walaupun
teknologi mulai menggerus keberadaan buku, namun selama orang masih gemar
menulis maka buku akan tetap ada. Tanpa buku kehidupan terasa tak lengkap..
Jadi ada banyak
sekali manfaat membaca buku tergantung kita sebagai pembaca memandang dan
memahaminya
Membaca
tidak mengenal usia dan waktu. Tidak ada istilah berhenti untuk menggali ilmu.
Walau ajal menjemput, tak kenal kata menyerah untuk belajar. Salah satunya
adalah membaca, dengan membaca maka pengetahuan bertambah. Sudah pasti, orang
yang rajin membaca adalah orang pintar.
Buku
menjadi solusi memecahkan suatu kebodohan dan membaca adalah kuncinya. Jadi
tepat bila buku adalah jendela dunia membaca adalah kuncinya. Kata-kata bijak
itu sudah turun temurun kita dengar. Memang benar, dengan membaca kita bisa
memperoleh pengetahuan dalam bidang apapun.
Buku
merupakan informasi segala kebutuhan yang diperlukan, dimulai dari Iptek, seni
budaya, ekonomi, politik, sosial dan pertahanan keamanan dan lain-lain. Upaya
membaca buku membuka wawasan dunia intelek sehingga dapat mengubah masa depan
serta mencerdaskan akal, pikiran dan iman.
Tanpa
membaca buku, tanpa ada buku, dunia akan bodoh, dan buta huruf semakin banyak.
Buku dapat dibaca bila ada kemauan menjadi pintar, buku yang baik dapat dicetak
apabila artikelnya memuat wawasan yang dapat diterima akal sehat pembaca
sebagai penerima informasi.
Buku
juga merupakan sumber harta yang tak ternilai harganya. Uang bisa habis, harta,
kekuasaan bisa lenyap, tapi pengetahuan tidak bisa hilang. Jadi jelas, harga
pengetahuan yang bersumber dari buku sangat bernilai tinggi apabila kita
manfaatkan dengan serius.
Maka,
teruslah menjalin persahabatan yang erat dengan buku. Rasakan kehadiran buku
sebagai jendela untuk kita melihat masa depan di hadapan. Jadikan keberadaan
sebagai jembatan untuk kita berusaha menjadi makhluk Tuhan yang mencintai ilmu.
Minat baca
Gemar membaca dan menulis masih belum berkembang dengan sepenuhnya
pada anggota-anggota masyarakat khususnya bagi komunitas pelajar. Kecenderungan
mendapatkan informasi yang lebih instan dan juga melalui percakapan tampaknya
masih lebih kuat daripada melalui bacaan.
Kecenderungan ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa minat baca
dan kebiasaan membaca di kalangan siswa dan mahasiswa relatif masih lemah.
Anjuran yang sering terdengar dari pemerintah dan berbagai kalangan pemimpin
masyarakat untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca hanyalah sebagai
wacana dan tidak dilakukan secara efektif.
Akibat perkembangan zaman dalam hal teknologi saat ini berpengaruh
juga pada minat membaca generasi muda. Sekarang ini kalangan remaja atau
masyarakat lebih tertarik menonton TV, mendengarkan musik, bermain game dan
chating di internet daripada membaca buku atau koran.
Ini terbukti dari data Human Development Report 2008/2009
yang dikeluarkan UNDP menyatakan minat membaca Indonesia berada di peringkat 96
dari negara seluruh dunia. Indonesia sejajar dengan Bharain, Malta dan
Suriname. Di Asia Tenggara, hanya ada dua negara di bawah Indonesia, yaitu
Kamboja dan Laos. (Tribunnews.com, Senin 10-05-10).
Ada beberapa teori yang mempengaruhi minat baca. Pertama,
sistim pembelajaran di Indonesia belum membuat para pelajar harus membaca buku
(lebih banyak lebih baik), mencari informasi/pengetahuan lebih dari apa yang
diajarkan, mengapresiasi karya-karya ilmiah, filsafat, sastra.
Kedua, banyaknya jenis hiburan, permainan (game) dan tayangan
TV yang mengalihkan perhatian anak-anak dan orang dewasa dari buku, surfing
di internet walaupun yang terakhir ini masih dapat dimasukkan sebagai sarana
membaca. Ketiga, banyaknya tempat hiburan untuk menghabiskan waktu
seperti taman rekreasi, karaoke, mall dan lain-lain.
Keempat, budaya baca memang belum diwariskan nenek moyang kita, kita
terbiasa mendengar dongeng , kisah, adat istiadat secara verbal yang
dikemukakan orang tua, tokoh masyarakat dan penguasa pada zaman dahulu. Kelima,
orang tua disibukan dengan segala aktivitas dalam mencari nafkah untuk
keluarga. Keenam, sarana dalam memperoleh bahan bacaan, seperti
perpustakaan atau taman bacaan masih langka. (Nyoman : Kata Hati)
Manfaat membaca
Kalau dipikir-pikir sangat luar biasa manfaat membaca dan itu
harus ada kemauan kita untuk melakukannya.Seorang yang cerdas mampu membaca
buku dengan menghadirkan konteks dan lingkungan yang mengelilinginya. Terhadap
sebuah tulisan pembaca perlu hadir, menyerap, menyimpulkan, mengulang, dan juga
memperjelas.
Terkadang ada beberapa keinginan seseorang untuk membaca seperti
ingin memahami isi buku, tugas di sekolah ataupun di kampus, hiburan, panduan
dan sebagainya. Ada yang membaca sambil berimajinasi, mengambil intisari, atau
yang menarik saja, dan itu memang sudah karakter seseorang.
Menurut Bobbi DePoter dan Mike Hernacki dalam Quantum Learning
membagi empat macam ragam kecepatan membaca, yakni regular, melihat dengan
cepat (skimming), melihat sekilas (scanning), dan kecepatan
tinggi (warp speed).
Ada beberapa manfaat membaca, pertama, mengusir keraguan,
kecemasan, dan kesedihan. Kedua, menebalkan keimanan, karena
sesungguhnya bacaan pelajaran yang paling besar, peringatan yang paling agung,
pencegahan kemungkaran yang paling efesien, dan perintah yang paling bijak.
Ketiga, melemaskan lidah dan menghiasi diri dengan kefasihan berbicara. Keempat,
mengembangkan wawasan berfikir dan memperbaiki persepsi. Kelima, mengambil
manfaat dari pengalaman orang lain. Keenam, menelaah berbagai
kebudayaan yang menumbuhkan kesadaran akan perannya dalam kehidupan. Ketujuh,
menjaga kalbu dari kekacauan, dan memelihara waktu dari ke sia-siaan.
(Eilan Rachman dan Sylvina Savitri).
Dengan membaca buku, selain pengetahuan akan semakin bertambah,
pribadi akan semakin kaya, yang kesemuannya jelas akan menurunkan efek negatif
anak, yakni kenakalan.Sedangkan anak yang tidak terbina minat bacanya sejak
dini akan menghadapi peluang yang semakin kecil untuk mengembangkan pengetahuan
setinggi-tingginya.
Jadi jelas, bahwa segala sesuatu yang diciptakan Tuhan di dunia
ini pasti ada manfaatnya bagi umat manusia. Akan tetapi kita kebanyakan tidak
tahu mengaplikasikannya ke jalan positif akibat beberapa faktor yang ada, yang
pasti ada kemauan maka ada jalan.
Kemampuan membaca
pada anak ditentukan oleh banyak hal.Salah satunya adalah dorongan dari orang
tua dan lingkungan.Terutama untuk memotivasi anak dan menstimulus kemampuan
anak sejak dini. Kerjasama antara orang tua dan pendidik sangat dibutuhkan dan
menentukan kesuksesan anak dalam belajar membaca.
Pada dasarnya
setiap anak mempunyai potensi yang besar dalam belajar membaca atau berbahasa. Di
sinilah peran orang tua dan lingkungan menjadi penting guna mendorong minat
anak untuk belajar membaca. Dengan konsep bermain dan belajar yang
menyenangkan,anak akan merasa nyaman dalam belajar membaca.Kondisi ini makin
mendorong anak untuk lebih cepat membaca.Dengan adanya unsur kesenangan dan
bermain pada akhirnya belajar membaca dan menulis bukanlah hal yang menakutkan
dan menyeramkan, tapi merupakan hal yang menyenangkan bagi mereka.
Orang tua juga
harus memberikan contoh pelafalan dan cara membaca yang benar dan jelas. Meskipun
anak belum jelas pelafalannya, namun orang tua harus terus memberikan contoh yang
benar,bukan malah menirukan ucapan yang salah. Orang tua juga bisa menggunakan
metode belajar yang menyenangkan,yakni lewat flash card.
flash
Card,merupakan sebuah terobosan dalam bidang pendidikan anak yang menggunakan
sejumlah kartu sebagai alat bantu belajar. Metode Flash Card memungkinkan
balita mampu untuk belajar membaca dengan cara mengingat gambar dan bentuk.
Dalam hal ini perkembangan otak kanan anak yang terstimulasi sejak dini. Flash
card ada tingkatannya,dari level pengenalan hingga level belajar membaca
kalimat.Flash card Bisa dipakai semenjak usia 6 bulan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Dari : Anwar Sultoni
·
E-mail: anwar.sultoni@yahoo.com
·
Judul Asli : Perlunya Merangsang
Minat Baca Anak
·
KOMPAS.com -
·
Mengembangkan Kemampuan Membaca
·
Dikirim oleh sinung - pada
Monday, 26 February 2007
·
Elin/school.familyeducation
·
Mulai sekarang, AYO BUDAYAKAN
MEMBACA!
·
[Sumber:http://pondokhati.wordpress.com]